Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya: Pasar Induk Priangan Timur dan Simbol Ekonomi Kerakyatan
Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya: Pasar Induk Priangan Timur dan Simbol Ekonomi Kerakyatan

Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya: Pasar Induk Priangan Timur dan Simbol Ekonomi Kerakyatan

Diposting pada

Kota Tasikmalaya – Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya: Pasar Induk Priangan Timur dan Simbol Ekonomi Kerakyatan – Pasar Cikurubuk di Kota Tasikmalaya merupakan pusat perdagangan terbesar di wilayah Priangan Timur, sekaligus salah satu pasar tradisional terbesar di Jawa Barat. Pasar ini tidak hanya menjadi lokasi jual beli kebutuhan pokok, tetapi juga simbol ekonomi yang vital bagi masyarakat. Dengan perputaran barang dan uang yang begitu besar setiap harinya, Pasar Cikurubuk berfungsi sebagai denyut nadi perdagangan yang menopang kehidupan ribuan pedagang dan pembeli.

Fungsi dan Komoditas

Pusat Grosir dan Eceran

Pasar Cikurubuk berperan ganda sebagai pasar grosir sekaligus eceran. Banyak pedagang kecil dari Kota Tasikmalaya dan kabupaten sekitarnya membeli barang dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali di warung atau kios mereka. Kondisi ini menjadikan Pasar Cikurubuk sebagai pusat distribusi barang kebutuhan masyarakat di wilayah Priangan Timur.

Beragam Produk

Keanekaragaman barang dagangan menjadi ciri khas pasar ini. Mulai dari kebutuhan rumah tangga, bahan pokok, makanan, minuman, sayuran segar, buah-buahan, daging sapi, kambing, ayam, hingga aneka ikan laut dan ikan air tawar tersedia dengan harga bersaing. Selain itu, pakaian, tas, kerudung, dan aksesoris juga banyak dijual, menjadikan Pasar Cikurubuk sebagai pusat belanja serba ada. Salah satu contohnya adalah pedagang tas wanita yang melayani pembelian secara grosir maupun eceran, sekaligus memperkuat citra pasar ini sebagai pusat konveksi dan fesyen rakyat.

Pasar Ikan

Salah satu sektor unggulan adalah pasar ikan, yang menjadi pusat penjualan berbagai jenis ikan air tawar dan laut. Kehadiran sektor ini menjadikan Pasar Cikurubuk sebagai salah satu rujukan utama bagi pedagang kuliner dan rumah tangga di Tasikmalaya untuk mendapatkan bahan segar.

Peran Ekonomi

Penggerak Ekonomi Regional

Sebagai pasar induk terbesar, Pasar Cikurubuk berfungsi menggerakkan roda perekonomian Kota Tasikmalaya dan wilayah Priangan Timur. Barang-barang hasil bumi, pertanian, hingga produk industri rumah tangga dari desa-desa sekitar banyak dipasarkan di sini sebelum didistribusikan ke berbagai daerah.

Penyedia Lapangan Kerja

Sektor perdagangan informal di Pasar Cikurubuk menyerap banyak tenaga kerja. Ribuan pedagang, buruh angkut, pengojek, hingga penyedia jasa pendukung lain mengandalkan penghasilan dari aktivitas pasar. Hal ini membantu mengurangi angka pengangguran sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan.

Basis Ekonomi Kota Tasikmalaya

Selain sektor pertanian, Pasar Cikurubuk bersama sektor non-pertanian lainnya telah menjadi basis ekonomi yang kuat di Tasikmalaya. Perputaran transaksi di pasar ini setiap hari menjadi indikator penting dinamika ekonomi masyarakat, baik dalam skala lokal maupun regional.

Upaya Penataan dan Modernisasi

Seiring perkembangan zaman, Pasar Cikurubuk menghadapi tantangan modernisasi serta persaingan dengan pusat perbelanjaan modern. Untuk itu, pemerintah daerah terus melakukan berbagai langkah perbaikan, antara lain:

  • Perbaikan Infrastruktur: Penataan ulang kawasan pasar, perbaikan jalan, fasilitas umum, serta area lapak pedagang agar tercipta lingkungan yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi pengunjung.

  • Dukungan Ekonomi Digital: Beberapa pedagang mulai mengintegrasikan layanan daring (online), misalnya toko perlengkapan rumah tangga yang sudah memasarkan produknya melalui platform digital. Langkah ini menjadi wujud adaptasi pedagang tradisional terhadap perubahan pola belanja masyarakat di era digital.

Simbol Ekonomi Kerakyatan

Pasar Cikurubuk lebih dari sekadar tempat jual beli. Ia adalah ruang interaksi sosial, pusat distribusi hasil bumi, penopang kehidupan ribuan keluarga, sekaligus simbol ekonomi kerakyatan yang masih bertahan di tengah arus modernisasi. Keberadaannya membuktikan bahwa pasar tradisional tetap relevan, tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai warisan budaya dan jantung perekonomian masyarakat Priangan Timur.